Rabu, 12 September 2018

Trafo Arus / Current Transformator / CT P A R T 1 :)


Beberapa hari ini target belajarku ada lah mengenai CT. Yap.. Current Transformator...Yap Trafo Arus.. Apasih sebenarnya CT itu? bagaimana bentuknya? Digunakan untuk apa yaa?
Untuk pertama kali pasti yang terlintas adalah pertanyaan seperti itu..
Lalu coba yuk kita jabarkan!

1. Apa sih sebenarnya CT itu?
   menurut Buku Pedoman Peralatan Primer Gardu Induk Kep Dir 0520-2 (karna bidang aku pemeliharaan GI jadi aku bahasnya CT di GI Yaakkk) Trafo Arus (Current Transformator - CT) yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran besaran arus pada intalasi tenaga listrik disisi primer (TET, TT dan TM) yang berskala besar dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi.
Jadi.. singkatnya ct itu ngrubah besaran listrik arus yang nominalnya tinggi ke nominal yang dibutuhkan.
Trus digunakan untuk apaaa?
      ~Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer menjadi besaran sekunder untuk keperluan metering dan proteksi. Intinya buat metering dan proteksi lah wes..
      ~Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer sebagai pengaman terhadap manusia atau operator yang melakukan pengukuran. Tau sendiri lah yaa,, antara primer dan sekunder mereka terhubung secara elektromagnetis tidak terhubung secara langsung dan terdapat media isolasi, jadi lebih safety.
      ~Standarisasi besaran sekunder, untuk arus nominal 1 ampere dan 5 ampere. jadi outputnya udah standar ya guys... memudahkan juga untuk spesifikasi peralatan proteksi dan meteringnya....


A. PRINSIP KERJA CT
CT sama trafo biasa itu punya prinsip kerja yang sama. mentransformasikan besaran listrik,dayanya sih tetep sama..
Bisa diamati dari rumus di bawah guys....
Untuk trafo yang di hubung singkat : 

I1 . N1  = I2  . N2


Untuk trafo pada kondisi tidak berbeban :


Dimana :


(Tuh kan.. intinya sama seperti trafo biasanya)

Secara fungsi trafo dibedakan menjadi dua, (kalau secara konstruksi, jenis isolasi, jenis inti, tipe pemasangan, beda lagi,, ada banyakkkk. Aku ngobrol yang secara fungsi aja lah) yaitu:

1. Trafo Arus Pengukuran.
Trafo arus untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada daerah kerja (daerah pengenal) 5%-120% arus nominalnya tergantung dari kkelasnya dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah di bandingkan trafo arus untuk proteksi. Penggunaannya untuk pengukuran Ampere meter, Watt meter, VARh-meter dan cos phi meter. 

2. Trafo Arus Proteksi
Trafo arus proteksi memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi gangguan dimana arus yang mengalir beberapa kali dari arus pengenalnya dan tingkat kejenuhan cukup tinggi. Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relay beban lebih, diferensial, relay daya dan relay jarak.
Gambar Kurva Kejenuhan CT untuk Pengukuran dan Proteksi

Beda ya guys karakteristiknya, trafo untuk proteksi lebih tinggi tingkat kejenuhannya karena dia harus tetep bisa membaca saat arus gangguan ada. dan arus gangguan itu tinggi (yang kuat yaaa Trafo proteksi, semangatt...) 
Beda dengan trafo metering, saat arusnya nominal aja dia yang harus presisi.. pas gangguan udah g masalah dia mau membaca atau ndak.
Dan rahasianya ada di bawah ini, pada gambar menunjukan bahwa penampang inti besi pada trafo arus untuk proteksi lebih luas daripada trafo arus untuk metering.
Gambar Luas Penampang Inti Trafo Arus


BTW dari tadi ngoceh soal CT lupa belum kasih tau gambar penampakannya 😭.
Jadi kalau di Gardu Induk seperti ini guys penampakan CT itu (yang itin lingkarin merah yaa):


Kalau konstruksi dalam nya seperti ini guys ilustrasinya.. That's why di gambar atas konduktornya terpasang seperti itu..SERI..seperti yang kita pelajari di matkul rangkaian listrik ya guys..


oke dahh.. ntar kita lanjut yaa di pembahasan berikutnya mengenai pemeliharaan CT.. daadaaaa😍😍

Rabu, 10 Januari 2018

Cable Termination ( Terminasi Kabel Power 20 kV). PART 2 !!!!

LAnjuuuuttt.......

Kalau kita mau melakukan terminasi pada seekor kabel (kayak ular aja yaa..hihih) kita harus tau Instruksi Kerja terlebih dahulu. Biasanya instruksi kerja terminasi kabel itu ada di dalam box termination kit nya,, tapi kalau dadakan mempelajarinya pasti kesulitan, jadi kita harus belajar terlebih dahulu kepada yang sudah berpengalaman.
Ada banyak sekali merk termination kit dan metode nya juga berbeda-beda. Contohnya merk Raychem, 3M, Nexan dll. Ada yang menggunakan Heat Shrink dan ada yang menggunakan Cold Shrink.
  • Heat Shrink →kalau ini sih nanti penggunaaannya di bakar sampai isolator menyempit dan melekat pada kabel.
  • Cold Shrink→kalau yang ini sihh nanti penggunaannya tinggal di tarik aja plastik penyangganya nanti bisa menyempit sendiri
                                        Image result for difference between heat shrink and cold shrink termination

Kalau yang akan aku bahas ini adalah cara terminasi pakek Heat Shrink..

 Langkah Terminasi Kabel
  1. Siapkan alat dan bahan, serta pastikan kabel dalam kondisi aman untuk dilakukan terminasi. Dalam hal ini periksa kondisi kabel, periksa juga apakah terdapat air yang masuk dalam kabel atau tidak.
  2. Ukur panjang penghantar yang nantinya masuk ke dalam sepatu yang nantinya akan menjadi nilai K.                        Tabel Jarak Pengupasan Kulit Kabel
    Tegangan Maks Sistem (kV)
    L
    Pasangan Dalam (mm)
    L
    Pasangan Luar
    (mm)
    K
    6/7,2
    150
    200
    Sesuai panjang lubang sepatu kabel + 5 cm
    17,5
    200
    270
    24
    270
    350
    36
    530
    680

  3. Kupas jaket kabel sepanjang L + K sesuai tegangan maksimum sistem. Bersihkan jaket kabel sepanjang kira-kira 100 mm dari ujung kupasan jaket kabel . Kupas dan potonglah screen tembaga hingga tersisa 20 mm dari ujung jaket kabel.
  4.  Lepaskan kertas pada mastik merah dan dengan sedikit tumpang tindih, lilitkan satu lapis mastik merah pada sekeliling jaket kabel sepanjang 60mm dari ujung jaket kabel. Buatlah lilitan seramping mungkin.
  5.  Pasang pita anyaman kawat tembaga diatas screen tembaga, kemudian ikatlah dengan rol spring satu lilitan.
  6. Lipatlah pita anyaman kawat tembaga kearah jaket kabel. Lilitkan kembali sisa rol spring untuk mengikat pita anyaman kawat tembaga tersebut. Aturlah hingga penahan air pada pita anyaman kawat tembaga berada diatas mastik merah. Ikatlah anyaman kawat tembaga tersebut dengan menggunakan kawat tembaga yang tersedia.
  7.  Kupaslah screen semicon hingga tersisa 40mm dari ujung jaket kabel. Permukaan isolasi XLPE harus bebas dari material konduktif yang tertinggal. Jika diperlukan gunakan amplas untuk membersihkan material konduktif yang tertinggal dan menghaluskan permukaan isolasi XLPE tersebut.
  8.   Kupaslah isolasi XLPE dengan ukuran K = panjang lubang sepatu kabel +5mm. Pasanglah sepatu kabel pada konduktor kemudian di crimping menggunakan peralatan crimping yang sesuai. Hilangkan bagian yang tajam akibat pengkrimpingan kemudian bersihkan sepatu kabel dan isolasi XLPE dari kotoran.
  9.  Bersihkan seluruh permukaan isolasi dengan menggunakan alat pembersih yang tersedia. Lepaskan kertas pada mastik kuning dan pasang pada ujung screen semicon kabel. Tariklah mastik kuning ini hingga lebarnya ½ dari lebar semula dan lilitkan hingga 4-5 lilitan. Lilitan mastik kuning ini harus menutupi isolasi XLPE dan screen semicon masing-masing sepanjang 10mm.
  10. Oleskan minyak silikon pada permukaan isolasi XLPE sepanjang 75mm dan pada mastic kuning. Pada proses ini tangan harus bersih.
  11.  Pasang selongsong pengendali strees (hitam) hingga ujung jaket kabel. Lakukanlah penciutan mulai dari bawah kemudian bergerak keatas. Pastikan selongsong harus benar-benar menciut dan tidak ada bagian yang mengkerut.
  12. Lepaskan kertas pada mastik merah, dengan sedikit tumpang tindih, lilitkan kembali satu lapis mastik merah sepanjang kira-kira 60mm dari ujung jaket kabel, menutupi anyaman kawat tembaga dan mastic merah yang telah terpasang.
  13.  Pasang selongsong isolasi merah pada kabel sehingga ujung bawah selongsong sejajar dengan kawat pengikat tembaga. Lakukanlah penciutan mulai dari bagian bawah bergerak perlahan keatas. Pastikan seluruh selongsong telah menciut dengan sempurna. Potong selongsong yang berlebih pada pertemuan antara sepatu kabel dengan isolasi XLPE.
  14.   Pasang selongsong penutup sepatu kabel sehingga menutupi bagian sepatu kabel yang terkrimping dan juga dari sebagian selongsong merah. Lakukanlah penciutan dari bagian atas perlahan bergerak ke bawah. Pastikan selongsong menciut dengan sempurna.
  15.  Pemasangan terminasi pasangan bagian dalam untuk tegangan 6 kV dan 17,5 kV telah selesai. Untuk terminasi pasangan dalam untuk tegangan diatas 17,5 kV dan seluruh terminasi bagian luar, pasanglah sirip yang telah tersedia dengan jumlah sesuai yang tercantum pada tabel 2 dan jarak sesuai gambar dibawah ini. Lakukan penciutan dengan hati-hati.
  16. Pemasangan terminasi telah selesai. Biarkan terminasi untuk beberapa waktu hingga dingin sebelum dapat digerakkan 

               Doooneeeeee.....!!!!!!!!


Minggu, 31 Desember 2017

Cable Termination (Terminasi Kabel Power 20 kV). PART 1 !!!!!!!!

Cable termination alias terminasi kabel alias orang lapangan nyebutnya itu ngerychem (sebenarnya itu,merek termination kitnya ding,,hahah)... topik ini aku bahas waktu ujian OJT di tempat ku bekerja, jadi daripada lupa aku tulis sajalah  pemahamanku soal terminasi kabel (aku bold kata "pemahamanku" , okay? ). Dalam hal ini yang aku angkat terminasi pada kabel power 20 kV
Tapi kalian tau nggak sih apa sebenarnya terminasi itu?? kalau menurut Buku Pedoman Pemeliharaan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT/SKLT) KEPDIR 0520-2.K.DIR.2014, PT PLN (Persero) terminasi adalah : 
Sambungan kabel menuju peralatan lain (GIS, Cable Head). 
yap cukup simple... tetapi jangan salah, banyak yang harus di perhatikan dalam proses terminasi. Antara lain adalah:

  • Terminasi bertujuan untuk memecah stress tegangan pada sambungan. what? stress tegangan?? maksud dari stress tegangan disini adalah tegangan pada isolator merupakan suatu tarikan atau tekanan (stress) yang harus dilawan oleh gaya dalam isolator itu sendiri agar supaya isolator tidak gagal.




    Apabila stress tegangan tidak tertahankan dalam artian isolator gagal, maka akan menyebabkan terjadinya loncatan elektron ( partial discharge ) yang lama kelamaan akan membuat peralatan breakdown. 
    • Partial discarge juga bisa disebakan oleh rongga yang ada di terminasi dan juga disebabkan oleh proses terminasi yang kurang bersih. Pada saat pengerjaan terminasi kebersihan material harus diperhatikan. Kotoran, geram besi, bagian-bagian konduktor yang runcing pun harus di bersihkan, karena dapat menambah parahnya partial discarge yang terjadi (tau sendiri ya kotoran, serbuk konduktor itu mempunyai nilai resistansi )yang dapat merusak lapisan isolator (XLPE). Tetapi sebelum terjadinya breakdown biasanya indikasinya adalah adanya hot spot pada bagian terminasi dan juga arus bocor yang besar.

    By the way sudah tau belum lapisan-lapisan yang ada di kabel power yang akan diterminasi???? kalau belum boleh nih dilihat gambar dibawah ini:
    1. PVC / Anti-Corrosion Sheath. Merupakan lapisan terluar kabel yang berfungsi untuk melindungi penghantar dari kerusakan mekanik.
    2. Copper Tape Sreen/ Metallic Sheath. Lapisan tembaga yang berbentuk pita yang dililitkan sepanjang penghantar. Fungsi utama dari lapisan ini adalah untuk meniadakan medan listrik luar kabel - ia bertindak sebagai elektroda kedua dari kapasitor dibentuk oleh kabel. Lapisan ini perlu terhubung ke bumi setidaknya disatu titik di sepanjang kabel. Arus pengisian kapasitif yang tersalur akibat bekerja di luar kondisi normal operasi akan habis ditanahkan.
    3. Semi Conductor Insulation Screen. Merupakan lapisan bahan semi konduktor. Memiliki ketebalan rata-rata 1 mm. Lapisan ini memiliki fungsi menyediakan transisi mulus dari isolasi medium ke lapisan grounded metallic.
    4. XLPE Insulation. Sebagai media isolasi utama pada penghantar. Seperti namanya mengisolasi konduktor pada tegangan dari luar lapisan. Isolasi harus memiliki ketebalan yang cukup tahan medan listrik. Karena struktur bahan dari XLPE, memungkinkan kabelnya berjalan aman pada suhu yang lebih tinggi dari bahan termoplastik seperti PVC, sehingga dapat membawa arus yang besar.
    5. Conductor Screen. Berbentuk lapisan hitam berbahan semi konduktor dengan ketebalan kurang dari 1.0mm yang berhubungan langsung dengan konduktor. Karena permukaan konduktor tidak rata, lapisan ini memberikan kelancaran permukaan pada potensi yang sama dengan konduktor untuk menahan listrik agar konsisten sepanjang penyaluran pada kabel. Tanpa lapisan ini, maka nada rongga atau celah di permukaan konduktor yang bisa membuat busur kecil, dan Seiring waktu bisa mengikis insulasi lapisan dan menyebabkan kegagalan kabel.
    6. Conductor. Sebagai penghantar arus listrik ( Current carrying Conductor)

    SEE YOU NEXT PART YEEEE.....

    Kamis, 28 Desember 2017

    Greeting

    Halloo....halloo...
    Mau iseng-iseng nulis nih,,,tentang pengalaman,, tentang ilmu... tentang curhatan,,,kerjaan.., ssemuanya,,,
    Untuk awalah harus kasih salam dulu,,,

    "Assalamualaikum Wr Wb..."

    Trafo Arus / Current Transformator / CT P A R T 1 :)

    Beberapa hari ini target belajarku ada lah mengenai CT. Yap.. Current Transformator...Yap Trafo Arus.. Apasih sebenarnya CT itu? bagaimana ...